radio streaming


Senin, 12 Agustus 2013

MUHAMADIYYAH TARAWIH 20 ROKA'AT DALAM KITAB ASLI KH. AHMAD DAHLAN Th.1945


SHALAT TARAWIH MENURUT MUHAMMAIDYAH ASLI ALA KH. AHMAD DAHLAN ADALAH 20 REKAAT
Di dalam Fiqih Muhammadiyah yang asli (ajaran KH. Ahmad Dahlan) disebutkan di dalam kitab Fiqih Muhammadiyah pada Bab Shalat Sunnah diterankan bahwa shalat Tarawih adalah shalat dengan 20 raka’at dan setiap 2 raka’at harus salam, waktunya ada di setiap selesai shalat ‘Isya.
(Lihat Kitab Fiqih Muhammadiyah Jilid 3, halaman 50-51, yang dikarang dan diterbitkan oleh Muhammadiyah bagian Taman Poestaka Yogyakarta, tahun 1343 H) – Terbit sekitar tahun 1924/1925 M.
Maka dari itu, ajaran Muhammadiyah pun menyatakan shalat Tarawih adalah 20 raka’at dengan 2 raka’at salam. Tidak ada satu pun sejak zamannya sahabat hingga abad sekarang ulama yang menyatakan shalat Tarawih dibawah 20 raka’at, yang ada adalah lebih 20 raka’at atau lebih.


IBNU TAIMIYAH MEMBUNGKAM WAHABI AL-BANI BOLEHNYA BERDZIKIR MENGGUNAKAN TASBIH

Perbedaan Pendapat Antara Ibn Taymiyyah yang Memandang Baik Penggunaan Tasbih dan al-Albani yang Memandangnya sebagai Bid’ah Sesat


Masalah ini termasuk masalah-masalah cabang (furu- ‘iyyah) dan bukan termasuk masalah-masalah prinsip akidah (ushul). Saya ingin mengetengahkannya dalam risalah kecil ini. Hal tersebut agar pandangan para penuntut ilmu tertuju pada satu hal, yaitu bahwa sebagaimana pandangan Ibn Taymiyyah, al-Albani dan para propagandis salafi yang lain berbeda pendapat dalam pokok-pokok akidah, mereka juga berbeda pendapat dalam cabang masalah-masalah fiqih. Dengan demikian, setelah itu kita tidak tahu mengapa al-Albani memerangi, memusuhi, mencela, dan me­mandang sesat setiap orang yang bertentangan dengannya dalam masalah apa pun, baik yang kecil maupun yang besar dan berpura-pura lupa pada perbedaan pendapat dalam masalah-masalah akidah yang terjadi di antara dirinya dan Ibn Taymiyyah. Apa yang mbungkamnya dari penilaian sesat terhadap Ibn Taimiyah sebagaimana menilai sesat lawan-lawannya yang lain dan tidak bersikap ramah kepada mereka seperti sikap ramah kepada Ibn Taymiy­yah yang merupakan sesama aktivis wahabi dan lain-lain. Apakah itusadalah uang yang kem- bali dari proses-proses perniagaan di beberapa negeri yang merindukan Ibn Taymiyyah dan memandangnya sebagai pemimpin para pemimpin, atau apa?
Apakah al-Albani kehilangan keberanian ilmiah dan etika untuk berbicara tentang Ibn Taymiyyah sebagaimana dia berbicara tentang lawan-lawannya yang lain?
Masalah Tasbih
Dalam al-Fatawa (22: 506), Ibn Taymiyyah berkata dalam teks berikut:
“Menghitung tasbih dengan jari adalah Sunnah. Nabi saw berkata kepada kaum perempuan, ‘Bertasbihlah dan berhitunglah dengan jari kareni jari itu akan ditanya dan dijadikan bisa bicara.’ Adapun menghitungnya dengan biji, kerikil, dan sebagainya adalah baik. Di antara para sahabat, ada yang melakukan hal itu. Nabi saw pernah melihat Ummul mu’minin bertasbih dengan kerikil dan beliau membiarkannya. Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah juga bertasbih dengan kerikil.”
“Tentang bertasbih dengan benda-benda yang diuntai, dia berkata bahwa itu adalah baik, tidak makruh.”
(Kesimpulannya) jika orang yang melakukannya itu memiliki niat yang baik (baca: ikhlas) maka berzikir dengan menggunakan biji tasbih adalah perbuatan yang baik dan tidak makruh.
As-Syaukani, dalam bukunya Naylul-Awthar:
berkata dalam teks berikut: “Dua hadis yang lain yakni hadis dari Sayyidah Shafiyah dan Sa’ad menunjukkan bolehnya menghitung tasbih dengan biji dan kerikil. Demikian pula dengan tasbih, karena tidak ada perbedaan. Ini berdasarkan tidak adanya larangan Nabi saw. kepada dua perempuan yang melakukan hal tersebut. Menunjuk­kan pada sesuatu yang lebih utama tidak bertentangan dengan bolehnya.”
Penolakan Keras Nashiruddin Al-Albani terhadap Tasbih
Al-Albani menganggap tasbih sebagai bid’ah mungkar dan menyebut orang yang menulis buku tentang kesunnahannya adalah termasuk bagian dari mereka. Hal itu dapat Anda temukan dalam ucapan dan takhrij al-Albani terhadap hadits: “Sebaik-baik yang mengingatkan adalah tasbih…” pada jilid 1 bukunya adh-Dhaif (1: 110-117, cetakan lama, dan 1: 184-193 cetakan baru):
“berdzikir dengan biji-bijian tasbih adalah bid’ah/ sesat”
Silakan dipikirkan! Ibn Taimiyah yang merupakan soko guru Wahabi menganggap baik pemakaian tasbih namun al-Albani yang sesama Wahabi menolak keras dengan menganggap berdzikir dengan tasbih adalah bid’ah sesat. Na’udzubillah!. Begitulah dimana-mana yang namanya ajaran sesat itu selalu tidak luput dari kontradiksi, termasuk ulama-ulama (wahabi)-nya sendiri.
Lalu bagaimana Ibn Taymiyyah dan asy-Syaukani tidak disesatkan oleh al-Albani saja?, sementara ulama terkini yang mengatakan kesunnahannya dianggap termasuk ahli bid’ah dan pengikut hawa nafsu? Mengapa ada pemihakan?

Dikutip oleh Tim Sarkub (www.sarkub)
dari al-Maktabah at-Takhashshushiyyah li Radd ‘ala al-Wahhabiyah karya Syaikh Hasan Ali Saqqaf

























Minggu, 14 Oktober 2012

masayikh pon pes Darul ulum


,
Al Mukarom KH Qomaruddin dan KH. Zainal Abidin adalah 2 dari 4 Masyayikh Pon Pes Darul Ulum Poncol Magetan.


Sabtu, 13 Oktober 2012

TIK masuk pesantren is Motivasi

Rabu pagi aku ditimbali pk kiyai.....
ditakoni "le kowe nyangdi dek wingi kok ora ngaji.....???"
aku terdiam....!!!
Terus beliau berkata "Besok ke Ponorogo ikut pelatihan Streaming TV"

disini kuceritakan pengalaman selama 3 hari



Ketika kelam menyelimuti
tiba2 datang secarik kertas berisi undangan streaming TV
Pon Pes Hudatul Muna terpilih sebagi lokasi
disana aku banyak mengenal master Teknologi
dari Muwasholah,UPN,telkom dan Speedy
bersama sama memberi materi dan motivasi
Pk Imam,Pk Sigit dan mas Novy
juga sluruh Team Pelatihan Steaming TV
Aku ucapkan terimakasih sekali
Teriring Do'a
Ilmu yang kami bawa bermanfaat nanti
kita semua diberi kremudahan Ilahirobbi
dan kita bisa berkumpul dengan kanjeng Nabi............Amien

Kamis, 11 Oktober 2012

tatmainul Qulub


 Ya ihwan wa Ahwat sesama muslim dimanapun berada.....pagi yang cerah ini ketika fikiran masih jernih mari kita renungkan hadits ini....

اَ لْمُءْمِنُ لِلْمُوءْمِنِ كَاْلبُنْيَنِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضً
 (( رواه  مسليم ))


"Orang mukmin dengan mukmin yang lain adalah seperti bangunan, dimana  sebagian dari bangunan itu menguatkan yang lain".( hr.Muslim )


Subhanallah......begitu pentingnya kebersamaan dan perdamaian diantara kita semua.......dari sini marilah kita membuka mata....Rosulullah SAW berkata bahwa kita adalah salah satu penguat bagi sesama kita maka
jangan sampai kita menjadi pemecah belah di antara kita semua......212

APA YANG ANDA FIKIRKAN  TENTANG PENAMPILAN PESULAP INI.........???

A. ORANG INI SANGAT AHLI
B. ORANG INI SANGAT PANDAI MENGELABUI PEMIRSA

TENTUKAN PILIHANMU SEKARANG.....???

UNTUK EXIST DIMEDIA......ITU TIDAK SULIT

WORKSHOP TIK NU PONOROGO 2012

Alhamdulillah pada tanggal 11 Oktober  2012 kegiatan TIK masuk Pesantren telah sampai diwilayah Matraman Ponorogo semoga kegiatan bisa berjalan dengan lancar sampai tanggal 13 Oktober 2012 dengan harapan semua peserta pelatihan dapat mengamalkan apa yang telah diperoleh selama 3 hari......AMIEN....

 

Blogger news

Blogroll

About